Ekspor Tambang Mentah Kena Pajak
Tiga Tahun Kemudian Stop Total
Selasa, 28 Juni 2011 – 06:25 WIB

Ekspor Tambang Mentah Kena Pajak
JAKARTA – Perusahaan tambang yang selama ini gemar mengekspor bahan mentah harus bersiap-siap. Pasalnya, mulai tahun depan pemerintah mengenakan pajak untuk ekspor bahan tambang dalam bentuk raw material atau bahan mentah. Dalam kajian Kementerian ESDM, sektor hilir tambang memang masih menjadi titik lemah di Indonesia. Sebab, karena keterbatasan smelter, perusahaan tambang lebih banyak mengekspor bahan mentah. Ironisnya, setelah diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, produk tersebut kembali diimpor oleh industri di Indonesia.
Anggota Komisi VII DPR Satya W. Yudha mengatakan, aturan pengenaan pajak untuk ekspor raw material merupakan komplemen atau pelengkap dari UU No 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara. ’’Jadi, mulai 2012 ekspor bahan tambang dalam bentuk raw material akan kena pajak,’’ ujarnya saat rapat dengan manajemen PT Aneka Tambang (Antam) di Komisi VII DPR kemarin (27/6).
Baca Juga:
Menurut Satya, aturan tersebut bertujuan mendorong perusahaan tambang tidak lagi mengeskpor hasil produksinya dalam bentuk mentah, namun mengolahnya duahlu di dalam negeri agar punya nilai tambah. ’’Selama ini sebagian besar hasil tambang kita memang masih dieskpor dalam bentuk mentah,’’ katanya.
Baca Juga:
JAKARTA – Perusahaan tambang yang selama ini gemar mengekspor bahan mentah harus bersiap-siap. Pasalnya, mulai tahun depan pemerintah mengenakan
BERITA TERKAIT
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- Bank Mandiri Mempercepat Digitalisasi Pasar Tradisional Lewat Program Livin’ Pasar
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Hadirkan Hunian Strategis di Jakarta Barat, Purinusa Kembangan Mulai Serah Terima
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Ekspansi Bisnis AC Premium, DAIKIN Proshop Showroom Bertambah di Jakarta