Ekspor Turun, Gabungan Pengusaha Usul Pembentukan Satgas

jpnn.com, SURABAYA - Gabungan Pengusaha Ekspor-Impor Jawa Timur (GPEI Jatim) menilai beberapa produk masih memiliki potensi untuk dijual ke luar negeri.
Ketua GPEI Jatim Isdarmawan Asrikan menuturkan, di tengah permasalahan pasar global, kondisi Jatim akan mampu bertahan.
Pasalnya, industri yang dikuasai manufaktur sekitar 70 persen masih bergerak positif.
BACA JUGA: Penjualan Properti Harga Rp 1 Miliar Laris Manis
Menurutnya, beberapa produk dari Jatim bisa dikembangkan dan berpeluang merebut pasar. Misalnya, garmen, sepatu, udang, ikan dan makanan.
"Kami yang bergerak di bidang kopi dan kakao juga masih cukup bagus. Indonesia juga dikenal dengan surga kopi. Oleh karena itu, kami sedang menggarap total 700 sampai 1.000 UKM di Jatim," jelas Isdarmawan, Kamis (27/6).
Isdarmawan mengungkapkan, sampai saat ini masih ada sedikit hambatan untuk menaikkan posisi ekspor dalam negeri.
Masalah yang dirasakan dunia usaha tersebut terkait kebijakan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan daerah.
Gabungan Pengusaha Ekspor-Impor Jawa Timur (GPEI Jatim) menilai beberapa produk masih memiliki potensi untuk dijual ke luar negeri.
- Lewat Ekspor, 5,2 Ton Kerapu Asal Wakatobi Tembus Pasar Hong Kong
- Perusahaan Asal Probolinggo Catat Ekspor Perdana Uniform Senilai Rp 3,3 M ke Singapura
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- Lewat Ekspansi Ekspor Produk Tembakau Inovatif, Sampoerna Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- PT BRA 3 Kalasan Sukses Ekspor Pakaian Dalam Wanita ke AS, Ini Harapan Bea Cukai
- 2 UMKM Binaan Bea Cukai Pontianak Sukses Ekspor Perdana ke India dan Maladewa