El Savador Disapu Air Bah
124 Tewas, 7000 Rumah Hancur
Selasa, 10 November 2009 – 00:01 WIB
VERAPAZ - Banjir besar melanda El Salvador dan menelan sedikitnya 124 korban jiwa, 60 hilang, dan 7.000 rumah hancur. Presiden Mauricio Funes kemarin langsung menetapkan kondisi darurat nasional. "Yang kita lihat hari ini adalah kehancuran negara kita," ujar Funes di televisi lokal.
BBC melaporkan beberapa wilayah di ibu kota San Salvador dan pusat Provinsi San Vicente merupakan area dengan kondisi terparah. "Sebanyak 60 orang hilang, itu baru di Provinsi San Vicente," jelas Menteri Dalam Negeri Humberto Centeno seperti dikutip Telegraph, Senin (9/11).
Dave Roberts, ahli badai dari angkatan laut di pusat nasional badai AS di Miami mengatakan bahwa Badai Ida mungkin berperan penting membuat sistem tekanan rendah di Pasifik menuju El Salvador. Hal itulah yang menyebabkan hujan deras berhari-hari. Puluhan tentara diterjunkan ke desa di wilayah Verapaz yang berada 50 kilometer di luar San Salvador.
Kota dengan 3.000 penduduk itu mengalami tanah longsor. Batu-batu besar berserakan dimana-mana. Di wilayah itu setidaknya 300 rumah hancur. "Sungguh mengerikan. Batu-batu besar berjatuhan menimpa atap rumah dan membelahnya menjadi dua. Juga, menghancurkan jalan raya. Saya mendengar jeritan orang-orang di sekitarnya," tutur Manuel Melendez, 61, salah seorang korban yang kehilangan rumahnya seperti dilansir Associated Press. (war/ami)
VERAPAZ - Banjir besar melanda El Salvador dan menelan sedikitnya 124 korban jiwa, 60 hilang, dan 7.000 rumah hancur. Presiden Mauricio Funes kemarin
Redaktur & Reporter : Antoni
BERITA TERKAIT
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon