Elang Jawa Terancam, Kini Hidup di Gunung Picis

''Jika ekosistem dalam radius jelajahnya terjaga, elang jawa tidak akan meninggalkan habitatnya. Dengan begitu, keberadaannya bisa dideteksi secara kasatmata,'' ujarnya.
Ayu menuturkan, elang jawa merupakan salah satu burung predator yang cantik.
Burung tersebut memiliki jambul di kepala dan berbulu merah kecokelatan. Bahkan, warna bulunya tampak keemasan saat terkena sinar matahari.
Ayu menambahkan, kecantikan itu membuat elang menjadi perburuan para kolektor satwa langka. Sebab, permintaan di pasaran cukup tinggi.
Dia mengungkapkan, berdasar informasi yang didapat, jual beli elang jawa lewat internet mencapai seratusan sebulan.
Pihaknya cukup kesulitan mendeteksi aktivitas tersebut. Penyebabnya, jual beli itu dilakukan secara terputus.
''Biasanya elang jawa ditangkap hidup-hidup untuk dijual kepada pencinta satwa liar,'' jelasnya.
Pihaknya, ucap Ayu, melepas satu ekor elang jawa di Cagar Alam Gunung Picis kemarin.
PONOROGO - Keberadaan spesies elang jawa di Ponorogo, Jawa Tiimur saat ini sangat memprihatinkan. Jumlahnya tidak lebih dari sepuluh ekor. Padahal,
- Innalillahi, 2 Remaja Tenggelam di Sungai Kapuas Ditemukan Meninggal
- Warga Jateng Antusias Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp 28 Miliar
- PPPK 2024 Merasa Tak Cocok dengan Lokasi Penempatan, Hanya Ini yang Bisa Dilakukan
- Baru 268 Unit Mobil Dinas Terkumpul, Wali Kota Pekanbaru Beri Ultimatum Keras
- Cerita Ketua RT soal Keluarga dr. Priguna di Pontianak
- Uang Habis, Pemudik Senang Ada Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng