Elektabilitas Airlangga Teratas, tetapi Gibran Mengejutkan, AHY dan Anies Lewat

jpnn.com, JAKARTA - Citra Nusantara Network merilis hasil survei terkait tokoh-tokoh yang masuk bursa calon presiden (capres) 2024 berdasarkan kinerjanya dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Prestasi tokoh berbanding lurus dengan preferensi publik dalam memilih sosok presiden 2024," kata Chief Koordinator Penelitian Masyarakat Citra Nusantara Network Dwi Harin dalam keterangannya, Selasa (30/11).
Berdasarkan survei itu, beberapa yang menonjol, antara lain Airlangga Hartarto memiliki elektabilitas tertinggi, yaitu 18,4 persen. Hal tersebut tidak terlepas dari perannya sebagai ketua penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Melalui peran itu, masyarakat menilai Airlangga bisa memberikan dampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi di masa pandemi.
Pada posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 18,1 persen. Dia dinilai rajin turun ke lapangan untuk memberikan tindakan sebagai upaya penanggulangan corona.
Program kerja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan kinerja relawan Ganjar yang ramai di media sosial juga berkontribusi meningkatkan elektabilitas kader PDIP itu.
Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang biasanya berada di puncak, kini menempati posisi ketiga dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,7 persen. Itu lantaran pemilih loyalnya.
"Relawan Prabowo belum bergerak dan Prabowo sendiri belum turun ke bawah, hanya sibuk dengan tugasnya sebagai menhan," lanjut Harini.
Survei Citra Nusantara Network menempatkan elektablitas Airlangga Hartarto sebagai kandidat capres teratas, tetapi Gibran Rakabuming mengejutkan. AHY dan Anies Baswedan lewat.
- Putra Sumba NTT Gustaf Tamo Mbapa Dipilih Sebagai Deputi BPOKK DPP Partai Demokrat
- AHY Dinilai Tepat Menunjuk Rezka Oktoberia Jadi Wasekjen Demokrat
- Hijrah ke Partai Demokrat, Afriansyah Noor Didapuk Jadi Wasekjen
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Demokrat Umumkan Pengurus Baru, Herman Khaeron Sebagai Sekjen, Rifky Harsa Jadi Waketum
- Kesulitan Ekonomi di Era Prabowo Disebut Akibat Kebijakan Ugal-Ugalan Era Jokowi