Elektabilitas Jeblok, NasDem Tak Ikut Nikmati Efek Jokowi
Namun, Ujang juga mengkritik partai politik yang membajak kader partai lain untuk diusung sebagai caleg. Menurutnya, praktik itu membuktikan adanya kaderisasi yang tak berjalan baik.
"Itu semua karena proses kaderisasi di partai politik tidak berjalan dengan baik. Pesta demokrasi di Indonesia, seperti pilkada, pileg dan pilpres berbiaya mahal, maka yang dibutuhkan partai adalah figur yang populer dan banyak uang," tutupnya.
Sebelumnya LIPI menggelar survei pada 19 April-5 Mei 2018 terhadap 2.100 responden. Merujuk jajak pendapat itu, hanya ada enam partai yang lolos parliemantary threshold, yakni PDIP (24,1 persen), Golkar (10,2) persen, Gerindra (9,1 persen), PKB (6 persen), PPP (4,9 persen) dan Partai Demokrat (4,4 persen).
Sedangkan elektabilitas partai lain yang saat ini memiliki kursi di DPR justru jeblok. Yakni PKS (3,7 persen), PAN (2,3 persen), NasDem (2,1 persen) dan Hanura (1,2 persen).
Survei LIPU juga mengikutsertakan elektabilitas partai-partai non-parlemen yang akan mengikuti Pemilu 2019. Hasilnya, Perindo memiliki elektabilitas 2,6 persen, kemudian ada PBB (0,7 persen), Partai Garuda (0,2 persen), PSI (0,2 persen) dan Partai Berkarya (0,2 persen).(jpg/jpnn)
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai NasDem terkesan elitis sehingga tak memanen efek Jokowi sebagaimana halnya PDIP.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi