Elektabilitas JK Terdongkrak Setelah Tinggalkan SBY

Elektabilitas JK Terdongkrak Setelah Tinggalkan SBY
Elektabilitas JK Terdongkrak Setelah Tinggalkan SBY
Menurut Kholid, naiknya elektabilias JK itu tak lepas dari keputusannya untuk maju menjadi capres sekaligus mengakhiri duetnya dengan SBY. “Keputusan JK telah mengubah peta kekuatan elektabilitas nama-nama capres yang populer di media massa,” ulasnya.

Namun menurut Kholid, peluang pemilih mengubah pilihannya masih tetap terbuka lebar. Merujuk pada hasil survey, Kholid mengatakan bahwa setiap capres memiliki peluang yang hampir sama. “Karena persentase rakyat yang masih bisa mengubah pilihannya juga masih tinggi. Hanya 45,09 persen responden yang sudah menetapkan pilihannya walaupun pilpres masih lima bulan lagi, sedangkan 53,7 persen responden menyatakan masih bisa mengubah capres pilihannya,” tandas Kholid.

Demokrat Dominan Di Pemilu Legislatif

Sayangnya, naiknya elektabilitas Golkar itu tak diikuti elektabilitas partai yang dipimpinya. Justru Partai Demokrat dari hasil survey Reform Institute itu bakal menjadi pemenang pemilu legislatif 2009.

Kholid memaparkan, Partai Demokrat menjadi partai tertinggi pilihan dengan elektabilitas 25,05 persen. Posisi ini baru diikuti PDIP di urutan kedua dengan 15,01 persen. Selanjutnya adalah Partai Golkar (14,49 persen), PKS (6,43 persen), Gerindra (6,23 persen), PAN (4,05 persen), PKB (3,73 persen), dan PPP (2,82 persen).

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar (PG) Jusuf Kalla sah-sah saja untuk semakin percaya diri untuk maju sebagai capres dari Golkar sekaligus bersaing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News