Elektabilitas Jokowi Lebih Rendah Dibanding SBY
Saat Hendak Maju Lagi di Pilpres
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menilai wajar hasil survei dari CSIS menunjukkan elektabilitas Jokowi mencapai 50,9 persen.
Menurut dia, capres petahana memang memiliki elektabilitas yang cenderung lebih tinggi dibanding yang lain.
”Iya biasanya memang incumbent trennya kemungkinan gampang untuk naik dan gampang untuk turun. Jika kinerjanya, responnya kurang bagus dia akan turun lagi,” ungkapnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (13/9).
Dia menuturkan, kinerja petahana itu lebih mudah untuk dideteksi karena ada parameter yang bisa dinilai.
Namun, hal itu tak bisa memastikan apakah kenaikan elektabilitas Jokowi tersebut bisa mengamankan kemenangan di Pilpres 2019.
Dia membandingkan elektabilitas Jokowi dengan elektabilitas SBY saat hendak maju di periode kedua.
Menurut dia, jika elektabilitas sebelum masa kampanye di atas 60 persen maka kemungkinan menang lagi besar. Namun, jika di bawah 60 persen, maka sulit untuk menjamin kemenangan dua periode.
”Kita lihat saja nanti hasil surveinya. Waktu SBY, kala itu elektabilitasnya sampai 60 persen. Pada dasarnya kalau 60 persen kemungkinan bisa terpilih lagi. Tetapi kalau dibawah 60 persen agak rendah,” ujarnya, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group)
Elektabilitas Jokowi yang mencapai 50,9 persen tersebut belum bisa menjamin kemenangan di Pilpres 2019.
- Akbar Yanuar
- SBY Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, AHY: Beri Dukungan kepada Sahabatnya
- Demokrat Prioritaskan AHY Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Kementerian Apa?
- Ahmad Luthfi Merinding saat Bercerita soal Bu Ani dan SBY
- Jokowi Senang Transisi Pemerintahan ke Prabowo Lancar Lalu Membandingkan dari SBY
- Delapan Prabowo