Elektabilitas Mandek, Gerindra Mulai Ragukan Sandiaga
jpnn.com - JAKARTA - Partai Gerindra masih galau dalam menentukan jagoan untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Pasalnya, tokoh-tokoh yang sudah menjalani proses penjaringan di partai pimpinan Prabowo Subianto itu tidak ada yang dianggap memuaskan.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno sebelumnya santer dikabarkan hampir pasti mendapat tiket. Namun, kini partai berlambang kepala garuda itu ragu apakah Sandiaga cukup kuat untuk bersaing dengan calon incumben Basuki T Purnama.
"Hasil rapimnas ada evaluasi yang masuk dari para kader Gerindra Jakarta. Perkembangan baru Gerindra masih mencari calon gubenur DKI Jakarta selain Sandiaga Uno untuk bisa menang di Pilgub DKI Jakarta," kata Arief melalui pesan singkat, Minggu (20/3).
Arief enggan menjelaskan secara detail kenapa Gerindra tiba-tiba berbalik meragukan kemampuan Sandiaga. Namun dia akui bahwa salah satu alasannya adalah elektabilitas pengusaha muda itu yang stagnan alias mandek.
"Salah satunya popularitas Sandiaga yang belum ada perubahan dalam survei-survei. Juga masukan dari kader-kader akar rumput di Jakarta," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, DPP telah sepakat menyerahkan keputusan terkait bakal calon Pilkada DKI sepenuhnya kepada Ketua Umum Prabowo Subianto. Dia pun tegaskan bahwa semua kader partai percaya sang ketua umum akan memilih jagoan yang terbaik.
"Sebab terbukti dari sembilan pemilihan gubernur diluar Pulau Jawa, pasangan yang ditentukan sendiri oleh ketua umum, Gerindra berhasil memenangkan tujuh pemilihan," pungkasnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS