Elektabilitas Prabowo Anjlok, Perlukah Merangkul Lagi PA 212? Ini Analisis Asrinaldi
Menurut Asrinaldi, Islam yang dianut oleh warga Indonesia merupakan Islam yang moderat, sehingga kelompok konservatif hanya merupakan bagian kecil dalam aliran politik di Indonesia.
"Kalau Islam kita ini konservatif, saya yakin PKS itu pasti menang, tapi nyatanya kalah dengan PDI Perjuangan," jelasnya.
Meskipun begitu, dosen ilmu politik itu tidak memungkiri bahwa PA 212 memiliki suara di perpolitikan Indonesia, tetapi jumlahnya tidak signifikan.
"Tidak semua umat Islam juga itu bersimpati dengan PA 212. Jadi memang harus sadar juga Gerindra dan Prabowo untuk memilih wakilnya jika ingin maju," tuturnya.
Justru, tukas Asrinaldi, Prabowo harusnya tidak memikirkan satu aliran saja dan harus bisa merangkul semua segmen pemilih di Indonesia. Merangkul massa PA 212 perlu, tetapi jangan berharap suara dari satu kelompok itu saja.
"Pemilih milenial misalnya itu jumlahnya signifikan juga. Nah, kalau (hanya) memikirkan PA 212, dia (Prabowo, red) akan kalah," pungkas Asrinaldi. (mcr8/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Asrinaldi mengulas elektabilitas Prabowo Subianto sebagai kandidat capres di Pilpres 2024, bagaimana massa PA 212?
Redaktur : Soetomo
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok