Elektabilitas Prabowo Naik Signifikan Ketimbang Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Elektabilitas Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno yang berpasangan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 beranjak terkerek. Merujuk survei Alvara Research Center (ARC), ada tren kenaikan Prabowo - Sandi meski duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin masih leading.
Founder ARC Hasanuddin Ali mengatakan, selisih elektabilitas antara dua pasangan itu menunjukkan tanda-tanda persaingan bakal seru. Berdasar temuan ARC, baik Prabowo maupun Jokowi sama-sama mengalami tren kenaikan elektabilitas dari survei sebelumnya.
Pada survei ARC selama Februari hingga Juli 2018, elektabilitas Prabowo di angka 33,6 persen. Sedangkan Jokowi sudah di angka 52 persen.
Hanya saja, kenaikan elektabilitas Prabowo lebih signifikan dibanding Jokowi. Sebab, survei terakhir ARC menunjukkan elektabilitas Prabowo menjadi 36,8 persen, sedangkan Jokowi hanya naik 0,6 persen menjadi 52,6 persen.
"Jokowi dan Prabowo, kedua tokoh capres elektabilitasnya menguat. Meskipun saat ini Prabowo belum mampu mengejar ketertinggalan dari Jokowi, namun mengingat jadwal kampanye yang sangat panjang, dinamika persaingan d iantara keduanya akan semakin menarik," kata Hasan dalam paparannya di Jakarta, Minggu (26/8).
Survei ARC juga menunjukkan persaingan elektabilitas antara Ma’ruf Amin dengan Sandiaga. Meski Sandi lebih unggung dalam hal popularitas, tapi elektabilitasnya masih di bawah Ma’ruf.
Elektabilitas Sandi adalah 43,1 persen. Adapaun elektabilitas Ma’ruf sudah 45,2 persen.
“Keduanya bersaing ketat di pemilih muda dan tua. Sandiaga unggul di pemilih muda dan KH Ma'ruf Amin unggul di pemilih dewasa dan tua," ungkapnya.
Berdasar survei Alvara Research Center (ARC), selisih elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo menunjukkan tanda-tanda persaingan di Pilpres 2019 bakal seru.
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Bendungan Hasto
- 5 Berita Terpopuler: Cek Fakta, Benarkah Honorer Diangkat PPPK Paruh Waktu Secara Otomatis? Begini Penjelasannya
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW
- Mantan Pegawai: Jangan Cuma Hasto, KPK juga Harus Proses Keluarga Jokowi
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal