Elektabilitas Wiranto Kian Merosot

Tim Konsultan Gagal Lakukan Politik Pencitraan

Elektabilitas Wiranto Kian Merosot
Elektabilitas Wiranto Kian Merosot

JAKARTA - Pengakuan capres dari Golkar, Jusuf Kalla (JK) bahwa duet SBY Berbudi dan Mega Pro bakal menjadi pesaing berat di pilpres mendatang ternyata sejalan dengan analisa pengamat. Sebab, sosok Wiranto yang menjadi wakil JK di kursi cawapres ternyata tidak banyak mendongkrak tingkat keterpilihan duet yang mengusung tagine JK-Win itu.

Direktur Eksekutif Lembaga Survey Nasional (LSI), Umar S Bakri menilai sosok Wiranto selama enam bulan belakangan mengalami penurunan elektabilitas yang sangat luar biasa. “Salah satu penyebab turunnya elektabilitas Wiranto bisa jadi sebagai salah satu kegagalan dari konsultan komunikasi dan politik. Enam bulan belakangan ini (Wiranto) gagal memberikan ide-ide original yang sesuai dengan kultur dan budaya politik Indonesia,” kata Umar S Bakry, di Jakarta Sabtu (16/5).

 

Salah satu contoh prilaku komunikasi politik yang sangat merugikan Wiranto dalam kampanye pilleg dan selama proses pencawapresnya adalah menyerang habis kebijakan pemerintah secara terbuka. “Jelas, secara psikologi politik masyarakat Indonesia tidak suka prilaku politik menyerang dan menjelekkan pihak lain,” tegas Umar.

 

Selain itu, Umar juga merasa prihatin atas kenyataan turunnya perolehan suara Partai Hanura yang hanya memperoleh sekitar 3 juta suara. Jumlah tersebut jauh dibawah perolehan suara yang diperoleh Wiranto sebagai capres di tahun 2004 yang mampu meraup 20 juta suara.

JAKARTA - Pengakuan capres dari Golkar, Jusuf Kalla (JK) bahwa duet SBY Berbudi dan Mega Pro bakal menjadi pesaing berat di pilpres mendatang ternyata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News