Elham Aminzadeh, Wapres Perempuan Pertama Iran
jpnn.com - PRESIDEN baru Iran, Hassan Rohani, menunjuk Elham Aminzadeh sebagai wakil presiden bidang hukum Senin waktu setempat atau kemarin WIB. Penunjukan itu menjadikan Aminzadeh sebagai wanita pertama dalam sejarah Iran yang memegang jabatan penting dan berpengaruh.
Aminzadeh merupakan pengajar hukum dan kebijakan publik di Universitas Teheran. Seperti Rohani, dia memegang gelar hukum internasional dari Universitas Glasgow, Inggris. Sebelumnya, Aminzadeh menjadi anggota parlemen untuk urusan keamanan nasional dan hubungan luar negeri.
Kepada kantor berita Fars, Rohani memuji Aminzadeh dan mengakui kemampuan ilmiah dan kualifikasinya di bidang hukum. Namun, penunjukan Aminzadeh belum final karena harus mendapat persetujuan dari pihak parlemen.
Mendapatkan persetujuan anggota parlemen bukan perkara mudah. Parlemen mengatakan bahwa beberapa menteri pilihan Rohani adalah lulusan universitas Barat, seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Menurut Rohani, pemilihan calon menteri didikan Barat karena kompetensi yang mereka miliki, khususnya dalam menghadapi dampak sanksi yang diterapkan dunia internasional. Sebab, akibat sanksi internasional, perekonomian Iran menjadi pincang. Sanksi menyebabkan inflasi Iran menyentuh angka 40 persen. Karena itu, kata Rohani, perbaikan ekonomi menjadi salah satu agenda utama.
"Masyarakat lelah dengan ekstremisme. Sikap moderat merupakan langkah yang lebih diapreasiasi rakyat," tegas Rohani. (ap/c2/kim)
PRESIDEN baru Iran, Hassan Rohani, menunjuk Elham Aminzadeh sebagai wakil presiden bidang hukum Senin waktu setempat atau kemarin WIB. Penunjukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer