Elit Parpol Dituding Hambat Wacana Capres Independen
Jumat, 08 April 2011 – 18:52 WIB
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Irmanputra Sidin menuding kalangan partai politik (parpol) yang tidak setuju dengan gagasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tentang calon presiden (capres) independen hanya para elitnya saja. Menurutnya, para kader yang tidak termasuk jajaran "bangsawan" parpol pasti setuju dengan usulan DPD itu karena bisa mengakomodir para kader parpol terbaik untuk tetap bisa mendaftarkan diri sebagai capres atau cawapres. Namun jika para elit parpol itu meloloskan usulan DPD tentang capres-cawapres independen melalui amandemen konstitusi, maka mimpi untuk menjadi capres atau cawapres bakal jadi kenyataan. "Para mantan bangsawan parpol itu bisa saja berpasangan dengan Boediono (wapres, red) yang juga belum tentu diusung Demokrat, atau Sri Mulyani Indrawati, Pramono Anung," cetusnya.
"Pihak yang tidak setuju dengan gagasan capres dan cawapres indpenden adalah para bangsawan partai politik. Kalau para kader, pasti setuju dibolehkannya capres dan cawapres independen ikut berarung dalam pemilu presiden," kata Irmanputra Sidin, di press room DPR, Senayan Jakarta, Jumat (8/4).
Mestinya, lanjut Irman, para bangsawan parpol itu sadar bahwa tidak selamanya bisa duduk sebagai elit parpol. "Hari ini dalam posisi bangsawan partai, besok bisa saja berhenti dari posisi bangsawan. Sementara parpol tidak pernah memberi peluang bagi bangsawan parpol untuk jadi capres atau cawapres."
Baca Juga:
JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Irmanputra Sidin menuding kalangan partai politik (parpol) yang tidak setuju dengan gagasan Dewan Perwakilan Daerah
BERITA TERKAIT
- Reaksi Ahmad Luthfi soal Andika-Hendi Cabut Gugatan Pilgub Jateng di MK
- Rokhmin DPR Menduga Pemasangan Pagar Laut di Banten Didalangi Oligarki
- Hadiri Pembukaan Muktamar VI PBB di Bali, Viva Yoga Mauladi Sampaikan Harapan Ini
- Respons Jokowi terkait Keinginan Tim Transisi Pramono Anung
- Spanduk Dukungan Afriansyah Noor Jadi Ketum PBB Bertebaran di Muktamar VI
- Wah, Ada Anwar Usman di Sidang Sengketa Pilkada 2024