Elite Garuda Sindir Pihak yang Galau soal Gibran, Khawatir soal Apa?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyindir berbagai pihak yang melontarkan tuduhan negatif kepada Gibran Rakabuming.
"Kenapa begitu khawatirnya ketika generasi muda seperti Gibran Rakabuming nanti menjadi Cawapres? Kenapa begitu tidak suka ketika generasi muda menjadi Wapres? Apa sih yang dikhawatirkan ketika Generasi muda ikut memimpin negeri ini?" ungkap Teddy di Jakarta, Sabtu (5/8).
Menurut Jubir Partai Garuda itu, Gibran Rakabuming adalah pintu masuk bagi generasi muda lain untuk ikut terlibat banyak di dalam kontestasi politik, baik pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah dan pilpres.
"Dalam penelitian, banyak yang khawatir ketika generasi muda dinilai banyak yang antipati dengan politik, tapi ketika generasi muda ingin terlibat, malah dijegal," kata Teddy.
Teddy menyebut Jika khawatir kalah ketika Gibran ikut dalam kontestasi Pilpres 2024, maka munculkan calon muda lain yang kapasitasnya dianggap bisa menandingi Gibran.
"Itu lebih gentle dibandingkan dengan menyebarkan berbagai tuduhan negatif hanya karena takut kalah dalam Pilpres. Konyol namanya," ujar Teddy.
Teddy menambahkan ketika gugatan Partai Garuda terkait batas umur cawapres dikabulkan MK, maka bukan tidak mungkin akan ada sejarah baru, Wakil Presiden Republik Indonesia adalah generasi muda.
"Bukan tidak mungkin Gibran yang mengisi sejarah tersebut," pungkas Teddy.(mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyindir berbagai pihak yang melontarkan tuduhan negatif kepada Gibran Rakabuming.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Tak Suka Tempe & Buncis, Gibran Tolak Makanan Bergizi Gratis dari Prabowo
- Sampit Bantul
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Founder Komunitas Literasi Digital Nusantara Ajak Generasi Muda Terus Berinovasi
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang