Elite Golkar dan PKS Berkomitmen Mengawal Pemilu 2024 Tepat Waktu
“Saya pikir itu sebuah pesan yang baik pada publik bahwa kalau pun terjadi kompetisi di antara parpol itu suatu agenda demokrasi yang biasa saja. Tidak perlu berujung pada konflik, polarisasi," tegas Firman.
Kendati demikian, ada pula potensi kerugian dari pertemuan elite parpol yang kerap terjadi belakangan.
Publik berpotensi tidak akan punya cukup waktu untuk menimbang dan menentukan pilihan atas capres untuk dipilih di Pemilu 2024.
"Dalam konteks kebutuhan informasi bagi pemilih, makin lama warga tahu siapa yang akan menjadi capres dan cawapres koalisi yang terbentuk, itu agak merugikan. Karena waktunya menjadi sempit,” tuturnya.
Dengan cairnya komunikasi elite parpol, Firman menilai publik akan berisiko tidak segera mendapat kepastian terkait sosok yang maju di Pilpres 2024 sehingga akan berdampak pada ketidakcukupan informasi.
Padahal keteraksesan dan kecukupan informasi menjadi faktor penting dalam pemilu yang berlandaskan rasionalitas.
"Akibatnya tidak cukup waktu bagi warga untuk betul-betul mendapatkan informasi yang cukup tentang pasangan capres dan cawapres, tentang koalisi, bagaimana platform, visi dan misi serta programnya dan sebagainya,” pungkas Firman.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Pertemuan elite Partai Golkar dan PKS untuk menegaskan komitmen parpol dalam mengawal pemilu tepat waktu pada tanggal 14 Februari 2024.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Diadili
- Golkar Jaksel Patroli Mencari Perusak Baliho RIDO
- Golkar Bantah Isu Soal Putusan PTUN yang Batalkan SK Kemenkumham
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono