Elite NU Diminta tak Komentari Capres
Rabu, 24 Juni 2009 – 19:23 WIB
JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia, KH Noer Iskandar, meminta agar pemimpin organisasi keumatan di lingkungan warga nahdhliyin, yakni Nahdlatul Ulama (NU), sebaiknya melihat tanda-tanda alam dan tidak melawan aspirasi umat. "Melihat tanda-tanda alam itu sangat penting agar elit PBNU tidak jalan sendirian dan berseberangan dengan aspirasi warga NU di lapisan bawah. Sebaiknya pemimpin umat, tak melawan arus di tingkat grass root," kata KH Nur, usai menjadi pembicara "Politisasi Bencana, Antara Klenik, Ilmiah dan Religius, Rabu (24/6).
Pemimpin umat yang tidak milihat tanda-tanda alam dan cendrung mengabaikan grass root, kata KH Nur, akan cepat jatuh karena tidak lagi melaksanakan tugas melayani umatnya. Bahkan minta dilayani umat. Menyinggung soal elit PBNU yang mulai terjebak dukung-mendukung capres, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Syariah DPP PPP ini, meminta agar elit PBNU tak perlu berkomentar soal capres-cawapres, karena akan menimbulkan interpretasi macam-macam. "Sebaiknya pemimpin ormas Islam itu tak mengeluarkan statemen macam-macam agar umat tak bingung," jelasnya.
Disinggung mengenai kekhawatiran warga nahdhliyin akan pecah menghadapi pemilu presiden 2009, Pengasuh Pondok Pesantren Asshidhiqiyah ini menegaskan tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. "Yang ada bukan perpecahan di warga NU, tapi hanya sebatas perbedaan saja. Kalau perpecahan itu mengarah ke anarkhisme, namun perbedaan tidak mengarah ke situ," ungkapnya.
KH Noer menegaskan, warga NU telah dewasa dalam menghadapi pemilu presiden. Oleh karena itu, sebaiknya PBNU menanyakan langsung warganya, mereka mau ke mana. "Warga NU itu sudah cerdas, sebainya pemimpin menanyakan ke umatnnya secara langsung," sarannya. (fas/JPNN)
JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia, KH Noer Iskandar, meminta agar pemimpin organisasi keumatan di lingkungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta