Elite Syiah Berjaya di Pemilu Irak
Minggu, 10 Oktober 2021 – 23:26 WIB

Seorang wanita memindai jarinya untuk memverifikasi identitas sebelum memberikan suara dalam pemilihan parlemen di Karbala, Irak, Minggu (10/10/2021). Foto: ANTARA/Reuters/as
Setelah hasil pemilu disahkan, Presiden Barham Salih punya waktu 15 hari untuk menugaskan parlemen memilih seorang ketua.
Parlemen kemudian harus memilih seorang presiden dalam waktu 30 hari.
Blok terbesar di parlemen kemudian memilih perdana menteri yang akan membentuk pemerintahan.
Seluruh proses bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga selesai sementara koalisi oposisi saling memperebutkan kekuasaan dan posisi. (ant/dil/jpnn)
Blok Syiah terbesar dalam pemilu legislatif kelima Irak sejak 2003 itu adalah koalisi yang dipimpin Sadr dan koalisi partai-partai dukungan Iran yang bersenjata.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Irak Ubah UU demi Legalkan Pernikahan Dini, Gadis 9 Tahun Boleh Dinikahi
- Ahlulbait Indonesia Gelar Muktamar IV, Dorong Perkuat Budaya dan Satukan Umat
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Vietnam Menutup Perjuangan dengan Kekalahan
- Timnas Indonesia Kalah, STY: Saya Tak Akan Ajak Dia Bicara Beberapa Hari ke Depan
- Soal Kans Timnas Indonesia ke Fase Ketiga, Pelatih Irak Berkomentar Begini