Elon Musk Menghadapi Masalah Serius, Dituduh Melakukan Manipulasi
jpnn.com, JAKARTA - Para investor dari Twitter menggugat CEO Tesla Elon Musk dengan tuduhan yang sangat serius.
Gugatan terhadap Elon Musk diajukan di Pengadilan Federal San Francisco pada Rabu (24/5) waktu setempat.
Penggugat menduga Elon Musk memanipulasi harga saham perusahaan ke bawah dalam masa pengajuan tawaran membeli Twitter senilai 44 miliar dolar AS.
Mereka menyebutkan bahwa Elon Musk menghemat 156 juta dolar AS dengan tidak mengungkapkan bahwa dia telah membeli lebih dari 5 persen saham Twitter pada 14 Maret 2022.
Melansir Reuters, Kamis, para investor itu merasa dirugikan dan berharap Elon Musk bisa dihukum dan didenda untuk dugaan tersebut.
Mereka juga menggugat Twitter dalam gugatan yang sama dengan alasan perusahaan memiliki kewajiban untuk menyelidiki perilaku Elon Musk, meskipun mereka tidak meminta ganti rugi dari perusahaan.
Para investor mengatakan Musk terus membeli saham setelah menunjukkan minatnya pada Twitter, dan akhirnya mengungkapkan pada awal April bahwa ia memiliki 9,2 persen kepemilikkan dari perusahaan.
"Dengan menunda pengungkapan sahamnya di Twitter, Musk terlibat dalam manipulasi pasar dan membeli saham Twitter dengan harga yang sangat rendah," kata perwakilan investor yang dipimpin oleh warga Virginia bernama William Heresniak.
Elon Musk menghadapi masalah serius. Bos Tesla itu digugat dengan tuduhan memanipulasi harga saham dalam masa pengajuan tawaran membeli Twitter.
- Pemerintahan Sederhana
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Dangkal Dalam
- Donald Trump Bilang Dialah Pemenang Pilpres AS, Kamala Harris Masih Menghitung
- Siap-Siap, Nissan Akan Meluncurkan 16 Unit Mobil Listrik Baru
- Tesla Memperkenalkan Prototipe Robotaxi Cybercab, Diklaim Hemat Biaya