Elpiji 3 Kg Dijual Rp 18 Ribu Hingga Rp 20 Ribu
jpnn.com - KISARAN - Warga Kabupaten Asahan mengeluh dengan harga Elpiji 3 Kg hingga Rp18 ribu di pasaran. Padahal Pemkab Asahan sudah menetapkan Harga Eceran Tertitinggi (HET) dua jenis yakni Rp 14.500 dan Rp 15.500.
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pemkab Asahan Rustam, merangkap Ketua Tim Monitoring saat ditemui beberapa waktu lalu mengaku kesulitan membarantas penerapan harga penjualan Elpiji yang tidak sesuai dengan HET. “Kita sudah awasi tapi kendalanya keterbatasan personel,” katanya.
Dia menerangkan, sesuai daftar ada 10 agen beroperasi di wilayah Kabupaten Asahan yakni PT Mustika Kuda Laut Indra, PT Anugerah Terus Jaya, PT Sumatera Muara Mega Mas, CV Serena Mandiri.
Kemudian, CV Mitra Jaya Sempurna, CV Pura Jaya, Berdikari, PT Sumber Berlian Lestari, PT Cahaya Insani Gas dan Kopmigas.
Sri (38), Upik (50) dan Nilawati (32), beberapa ibu rumah tangga mengaku harga Elpiji 3 Kilogram telah mencapai Rp 18 ribu dan sudah lama berlangsung.
"Tidak adanya pengawasan dari pemerintah. Makanya harganya selalu mahal mulai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu,” kesal mereka.
Mereka menambahkan, tidak ketatnya pengawasan membuat sesuka hati distributor dan agen membuat harga, sehingga masyarakat dirugikan.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Asahan menetapkan Harga Eceran Tertingi (HET) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Tabung 3 Kg. Harga yang ditetapkan bervariasi, termurah Rp 14.500 dan termahal Rp 15.500 ribu.
KISARAN - Warga Kabupaten Asahan mengeluh dengan harga Elpiji 3 Kg hingga Rp18 ribu di pasaran. Padahal Pemkab Asahan sudah menetapkan Harga Eceran
- PPPK 2024: Biak Sediakan 251 Formasi Guru, Sesuai dengan Kebutuhan Daerah
- Hanyut di Sungai Ciliwung Bogor, Anak 13 Tahun Ditemukan Meninggal
- Ditlantas Polda Riau Maksimalkan Antisipasi Kemacetan Menjelang Tahun Baru
- 2 Sopir Jip Wisata Bromo Positif Narkoba, Diserahkan ke BNN
- Kecelakaan Toyota Avanza di Tol Pekanbaru-Dumai, Mobil Terbalik
- Pakar Minta PAM JAYA Perbanyak Reservoir Komunal