Elpiji 3 Kg Langka, Said Abdullah Singgung Soal Komunikasi Pemerintah

Elpiji 3 Kg Langka, Said Abdullah Singgung Soal Komunikasi Pemerintah
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyebut pemerintah seharusnya mengimbangi dengan komunikasi yang tepat ketika memperbaiki penyaluran subsidi elpiji 3 kg.

Hal tersebut diungkapkan untuk menyikapi kabar kelangkaan elpiji 3 kg yang terjadi di tengah-tengah rakyat setelah kebijakan baru dari sisi penyaluran barang tersebut.

"Hendaknya diimbangi dengan komunikasi publik yang baik, agar hal ini tidak menimbulkan kepanikan banyak pihak, dan sebagian pihak memanfaatkan kepanikan tersebut dengan mengambil untung," kata Said melalui keterangan resmi, Senin (3/2).

Menurutnya, pemerintah dan PT Pertamina sebenarnya sedang membuat program pengecer sebagai ujung tombak penjualan.

Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu menyebut, nantinya pengecer diminta sebagai pangkalan penjualan resmi oleh Pertamina.

Said menilai kebijakan baru itu demi mengontrol penjualan elpiji 3 kilogram agar subsidi bisa tepat sasaran untuk kelompok yang ditarget, yakni rumah tangga miskin, lansia, serta pelaku usaha mikro dan kecil.

"Pelaksanaan kebijakan tersebut hendaknya mempertimbangkan banyak aspek, seperti kesiapan data yang akurat, infrastruktur yang cukup, dan kondisi perekonomian masyarakat yang saat ini sedang mengalami penurunan daya beli," lanjutnya 

Ketua DPD PDIP Jawa Timur itu menyarankan pemerintah bisa melaksanakan program soal penyaluran elpiji 3 kilogram secara bertahap, tidak dijalankan dengan serta merta.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyoroti komunikasi yang tepat saat membuat penyaluran subsidi elpiji 3 kilogram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News