Elpiji 3 Kilo Langka, 12 Kilo Naik Rp 5 Ribu
jpnn.com - DEPOK--Setelah sempat langka di pasaran, gas elpiji 12 kilo di Depok, Jabar, mengalami kenaikan Rp 5 ribu per tabung.
Alhasil, gas elpiji yang tadinya Rp 105 ribu kini menjadi Rp 110 ribu. Kenaikan tersebut dipicu oleh ongkos transportasi yang harus ditanggung agen gas.
Menurut Haji Abu, agen gas elpiji di Limo-Cinere, PT Pertamina sebenarnya tidak menaikkan harga. Hanya saja Pertamina tidak lagi menyuplai gas elpiji ke masing-masing agen.
"Kami disuruh ambil sendiri ke Pertamina. Itupun jumlah pengambilan dikurangi. Kayak saya yang harusnya dapat 500 tabung, kini hanya separuhnya saja," terang pria berperawakan gemuk ini, Minggu (15/6).
Lantaran harus mengambil gas sendiri, Abu mengaku terpaksa menaikkan harga ke konsumen. Kenaikan itu dihitung dari ongkos transportasi.
"Saya harus sewa orang untuk ambil ke Pertamina Ciputat. Pokoknya ribet dah sekarang, kalau sebelumnya tinggal telepon langsung diantar. Sekarang apa-apa harus ambil sendiri," keluhnya.
Sementara untuk gas elpiji tiga kilo hingga Minggu (15/6) masih langka. Selain harganya juga naik Rp 2 ribu per kilo, masyarakat susah mendapatkan gas subsidi tersebut.
"Ini gas tiga kilo belum stabil. Di agen masih diberi meski sedikit. Yang pedagang pengecer malah gak dapat sama sekali," ungkap Ucok, salah satu pedagang pengecer di Meruyung. (esy/jpnn)
DEPOK--Setelah sempat langka di pasaran, gas elpiji 12 kilo di Depok, Jabar, mengalami kenaikan Rp 5 ribu per tabung. Alhasil, gas elpiji yang tadinya
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia
- BNI Culture Fest 2024: Transformasi Dalam Membangun Budaya Kerja & Kinerja
- Dampingi Prabowo Bertemu PM Trudeau, Menko Airlangga: Ini Mampu Tingkatkan Perdagangan
- Kemenko Perekonomian Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital