Elpiji DME
Oleh: Dahlan Iskan
Saya pun meninjau dua proyek swasta itu. Dengan semangat membara. Satu di pulau Kondor –nun di seberang pulau Karimun.
Untuk ke sana harus ke Batam dulu. Lalu naik kapal ke Karimun. Ganti perahu ke Kondor.
Kasihan.
Investornya menjerit kesakitan. Keuangannya babak belur. Teori tidak sejalan ketika dipraktikkan. Pengolahan batu bara menjadi gas itu gagal.
Gas yang dihasilkannya ternyata tidak cukup ''bersih'' untuk dipakai menjalankan genset. Sebanyak 12 genset di situ rusak. Diperbaiki. Rusak lagi. Terus saja begitu.
Masyarakat juga mengeluh. Bau limbah pembakaran batu bara itu luar biasa menyengat. Busuk. Penduduk sekitar protes. Proyek ini gagal total. Kasihan pengusaha itu.
Yang kedua, letaknya juga amat jauh: di Melak. Di pedalaman Kaltim yang sangat dalam. Uji coba terus dilakukan. Tidak juga berhasil.
DME Tanjung Enim tentu berbeda. Gas DME ini sebenarnya juga tidak terlalu bersih. Akan tetapi fungsinya kan hanya untuk dibakar di kompor. Tidak masalah. Mestinya.
Proyek DME akan dibangun di Enim, Sumsel. Di tengah tambang batu bara PT Bukit Asam. Batu pertama proyek ini sudah diletakkan sendiri oleh Presiden Jokowi.
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Bertambah Lagi, Desa Energi Berdikari Pertamina Hadir di Indramayu
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- Kokkang Ibunda
- Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah untuk SDN Cimalaya 7
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI