Elpiji Langka, Wapres Minta Maaf
Paling Lambat Tiga Hari, Pasokan Normal Lagi
Minggu, 14 Desember 2008 – 19:50 WIB

Foto : SETWAPRES
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengimpor elpiji dari India untuk mengatasi kelangkaan bahan baker gas (BBG) akhir-akhir ini. Menurut Wapres, kelangkaan BBG lebih disebabkan oleh keterlambatan pembangunan insfrastruktur penampungan tangki timbun BBG oleh Pertamina.
Hal itu disampaikan Wapres saat meninjau Stasiun Pengisian Bahan bakar (BBG) Pertamina Jalan Ampera, Marunda, Plumpang dan Semper Tanjung Priok Jakarta Utara Minggu (14/12). Turut mendampingi Wapres antara lain Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Negara BUMN, Sofyan A. Djalil. Dari Januari 2007 hingga akhir 2008, kebutuhan akan elpiji meningkat hinga 600 %. Adapun infrastruktur yang dimaksudkan JK adalah tanki timbun, di mana elpiji dari kapal tanker ditimbun, filling plant, serta SPBE. "Memang kita harus akui, kewalahan pertamina meladeni permintaan yang cukup tinggi," tambah JK lagi.
Baca Juga:
Pada kesempatan itu Wapres juga menyempatkan diri berdialog dengan para sopir truk pengangkut BBG yang sudah beberapa hai mengantri dan bermalam di stasiun tempat pengisian BBG. “”Kelangkaan BBG akan teratasi pada Selasa dalam dua sampai tiga hari mendatang,” tandasnya.
Namun untuk Minggu ini, Wapres menjamin kelangkaan sudah bisa teratasi. Kendati demikian, JK lagi-lagi mengingatkan agar masyarakat tidak panik menyikapi kelangkaan ini. "Karena masyarakat yang panik kemudian berusaha membeli dalam satu waktu lebih dari yang dia butuhkan, tentu akan membebani juga," tandas JK.
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengimpor elpiji dari India untuk mengatasi kelangkaan bahan baker gas
BERITA TERKAIT
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi Emas Secara Digital di Pegadaian
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram
- BPKH Catat Kinerja Positif 2024, Indra Gunawan: Lampaui Target Dana Kelolaan
- Update Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Stabil