ELT SSJ 100 Kuno

Tidak Terdeteksi Radar, Bikin Lama Pencarian

ELT SSJ 100 Kuno
KESULITAN : Dua pendaki asal Rusia yang turut membantu proses evakuasi korban sukhoi terpaksa ikut turun karena kesulitan mendaki akibat bawaan logistik yang lebih kapasitas di jalur cipelang cijeruk kabupaten Bogor, Minggu 13/05/2012. Foto: Risky/Radar Bekasi
Diluar itu, Daryatmo juga menyampaikan kalau tim SAR gabungan telah mendekati bangkai ekor SSJ 100. Seperti diberitakan sebelumnya, ekor tersebut berada di dasar jurang sedalam 500 meter dan diprediksi banyak jenazah korban. "Cuaca dan medan masih jadi kendali, tapi kami sudah dekat di ekor pesawat," urainya.

Untuk black box, Daryatmo mengatakan belum ada di tangan tim pencari. Benda yang di duga black box sebelumnya ternyata hanya ELT, GPS dan alat komunikasi lainnya. Jadinya, pencarian masih terus dilakukan dan asumsi black box ada diantara ekor pesawat tidak berubah.

Skenario untuk pencarian hari ini tidak berubah. Tetap kombinasi SAR udara dan SAR darat. Begitu juga dengan pola evakuasi, kalau malam hari ditemukan akan dibawa ke Jakarta melalui jalan darat atau menunggu keesokan paginya. "Ada belasan helicopter dilokasi, kalau tidak bisa diatur bisa muncul persoalan baru," tegasnya.

Di bagian lain, delegasi Rusia terkait kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 menemui Wakil Presiden Boediono di Kantor Wapres, kemarin (14/5). Diantar Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov, selama 30 menit delegasi membicarakan seputar kecelakaan yang terjadi di Gunung Salak, Bogor, itu.

JAKARTA - Klaim Sukhoi Civil Aircraft Corporation, perusahaan yang membangun Sukhoi Super Jet (SSJ) 100 bahwa pesawatnya menggunakan teknologi terkini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News