Elvera Nuriawati Makki, Buka Gerbang Literasi Anak-Anak PAUD Indonesia Timur
Jerih Payah Terbayar Lihat Bocah Berbinar
Senin, 07 Januari 2013 – 07:54 WIB
Gelak tawa menyeruak di ruang terbuka itu. Aksi sosial pertama Vera berhasil. Dia yang berambisi menumbuhkan budaya membaca sejak dini diterima dengan hangat. Kegiatan membaca buku dan mendongeng pun akhirnya dimasukkan ke dalam kurikulum PAUD Assajari, yang sebelumnya hanya bermain dan bernyanyi.
Semangat yang meletup-letup ini semua berawal dari buku. Bagi Vera, membaca adalah kata lain berkomunikasi. Bagi balita, mungkin yang mereka butuhkan hanya gambar-gambar cerah yang menarik mata, yang di dalamnya ada personifikasi binatang-binatang yang mencoba berdialog dengan anak-anak.
Namun, bagaimana jika tak semua bocah bisa menikmati buku yang kaya ilmu itu sesuai dengan usianya" Pada akhirnya anak-anak itu terpaksa membaca buku bekas kakak kelas, yang cenderung serius, dan tidak memicu kegembiraan membaca.
Krisis buku bacaan untuk anak-anak ini secara nyata dialami wilayah-wilayah terpencil di Indonesia bagian Timur (Intim). Banyak pertimbangan ekonomi di dalamnya. Faktor beratnya ongkos logistik membuat para distributor buku anak-anak lebih banyak enggan mengirimnya ke wilayah yang dihitung tak banyak mengeruk untung.
SEMUA orang berhak atas buku. Sayangnya, akses untuk buku tak selalu tersedia. Elvera Nuriawati Makki menjawab itu semua dengan konsisten memperjuangkan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408