Emak-emak Hebat di Bantarbolang, Sulap Rambutan jadi Sirup dan Selai
Untuk selama ini, buah rambutan diolah menjadi minuman sirul dan selai. Namun, ke depan akan dikembangkan lagi seperti stup semacam carica.
"Sementara sirup dan selai, tapi rencananya akan dibuat stup seperti carica. Sebenarnya sudah lama membuat seperti ini, tapi belum kelihatan. Nah, ini ada bantuan dari Pemprov semoga tambah berkembang," lanjutnya.
Menariknya, pembuatan UMKM berbahan buah rambutan itu dilakukan oleh ibu-ibu Desa Bantarbolang dari latarbelakang ekonomi kurang mampu.
"Ibu-ibu dari warga kurang mampu. Ada tiga kelompok, dengan tiap kelompok ada 10 orang. Jadi, total ada 30 orang," terangnya.
Sa'diyah, warga Desa Bantarbolang mengatakan bahwa sebelumnya buah rambutan hanya dikonsumsi dalam bentuk buah. Namun, kini mulai dikembangkan menjadi bentuk lain seperti sirup dan selai.
"Hanya dikonsumsi buah awalnya tetapi ini ada pelatihan untuk dibuat sirup, ampasnya bisa dibuat selai," ungkapnya.
Dengan adanya inovasi produksi tersebut, menurutnya akan mengangkat kesejahteraan masyarakat.
"Kalau buah rambutan satu kilogram harganya Rp 5.000, tapi kalau bentuk sirup ya sekitar Rp 15.000 per 250 mililiter. Harapannya bisa memgangkat kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Emak-emak Desa Bantarbolang memperlihatkan usaha yang baru dikembangkan, yaitu memproduksi UMKM berbahan baku buah rambutan.
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar, Yayan: Hadiahnya Luar Biasa, ya
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar