Emak-Emak Menolak Anjuran Poligami, Pengamat: Membahayakan PKS

jpnn.com, JAKARTA - Anjuran PKS untuk berpoligami memantik respons dari masyarakat. Salah satunya dari pengamat politik Ujang Komarudin.
Ujang menyatakan selama ini poligami di PKS bukan hanya diperbolehkan, tetapi juga dianjurkan.
"Makanya banyak tokoh-tokoh atau kader PKS yang berpoligami. Poligami di PKS bukan hal yang tabu, tetapi sudah biasa," kata Ujang kepada JPNN.com, Kamis (30/9).
Menurut Ujang, masyarakat umum justru melihat PKS aneh lantaran menganjurkan poligami.
"Pendapat rakyat tentu akan didengar PKS karena rakyat itu punya hak pilih," lanjutnya.
Akademisi Universitas Al Azhar Jakarta itu menilai sikap PKS yang mencabut anjuran berpoligami agar tidak kehilangan elektabilitas menjelang pemilu 2024.
Tak hanya itu, menurut Ujang, kaum ibu-ibu yang menolak poligami juga bisa membahayakan bagi PKS.
"Kita tahu di politik ada the power of emak-emak. Kalau mereka protes terhadap PKS itu tentu akan bahaya secara politik," tutur Ujang.
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai sikap emak-emak yang menolak anjuran berpoligami bisa membahayakan PKS.
- Tantangan Bagi Kepala Daerah Baru, Rahmat Saleh Ingatkan 4 Hal Penting Ini
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Inisiator Sumbar Cerdas Rahmat Saleh Berharap Kuota Beasiswa KIP tak Hanya Utamakan Kampus Negeri
- Elite PKS Beri Wejangan ke Anggota DPRD, Bicara 4 Kunci Kesuksesan
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029