Emas dan Mobil Deflasi, Tetapi Cabai hingga Bawang Picu Inflasi Februari
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan komoditas cabai rawit dan bawang merah menjadi pemicu terjadinya inflasi rendah pada Maret 2021 sebesar 0,08 persen.
"Inflasi Maret disumbangkan oleh cabai rawit yang menyumbang andil 0,04 persen dan bawang merah 0,02 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto di Jakarta, Kamis (1/4).
Selain itu, laju inflasi ini juga disumbang oleh daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, ikan diawetkan, dan upah asisten rumah tangga yang masing-masing memberikan andil 0,01 persen.
Berdasarkan sisi kelompok pengeluaran, inflasi pada Maret 2021 masih dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang mengalami inflasi 0,40 persen dengan andil 0,10 persen.
Setianto menyebutkan, terdapat komoditas yang mengalami penurunan harga dan menyumbang deflasi seperti mobil yang memberikan andil 0,03 persen, emas perhiasan dan cabai merah masing-masing 0,02 persen serta beras 0,01 persen.
Kelompok pengeluaran lainnya melandai dan tidak memberikan kontribusi karena kecilnya pengaruh terhadap inflasi seperti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
"Tiga kelompok bahkan tercatat mengalami deflasi seperti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, serta kelompok transportasi," beber dia.
Sementara itu, dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS juga mencatat sebanyak 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota menyumbang deflasi pada Maret 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan komoditas cabai rawit dan bawang merah menjadi pemicu terjadinya inflasi rendah pada Maret 2021 sebesar 0,08 persen.
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Matana University Raih Juara 1 Pojok Statistik Terbaik Se-Indonesia
- Inflasi AS Melebihi Ekspektasi, Bitcoin Bertahan di Level Sebegini
- Ekonom Sebut Deflasi Perlu Segera Dikendalikan