Emas Motif Batik Sumbang 86 Persen Pendapatan Antam
jpnn.com - JAKARTA- Sejak diluncurkan pada Desember 2015, produk emas batangan bermotif batik yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah membukukan penjualan sebanyak 6.000 keping.
Produk emas tersebut bahkan bukan hanya disukai di dalam negeri tetapi juga tersebar di negara lain.
Direkrut Marketing Antam Hari Widjaja mengatakan, penjualan produk emas batangan memang berkontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan. Setidaknya pada semester pertama 2016, kontribusi produk ini terhadap pendapatan Antam sebesar 86 persen.
"Pada semester I, 86 persen dari total pendapatan perusahaan berasal dari LM (logam mulia). Melihat hal itu, produk LM ini penting untuk ditumbuhkembangkan. Untuk yang motif batik hingga Agustus sudah terjual 6.000 keping," ujar dia di Jakarta, Senin (26/9).
Sementara itu, General Manager Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia Antam Dody Martimbang mengatakan, selain disukai di dalam negeri, emas batangan motif batik ini juga mendapatkan apresiasi oleh warga negara asing.
Buktinya, emas batangan tersebut telah dibeli warga negara asal Hong Kong, Amerika Serikat, Jepang, serta Dubai untuk dibawa pulang ke negaranya.
"Ini misalnya kemarin ada pertemuan pelajar di Amerika Serikat, mereka beli untuk diperkenalkan di Washington. Kemudian ada yang cash and carry, ada yang beli kemudian kita kirim. Mereka tahu dari mulut ke mulut. Dari 6.000 keping itu, yang keluar mungkin sekitar 500-700 keping. Ini paling besar ke Jepang," kata dia.
Menurut Dody, warga negara asing tersebut suka dengan motif batik yang tercetak di emas batangan tersebut.
JAKARTA- Sejak diluncurkan pada Desember 2015, produk emas batangan bermotif batik yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah membukukan
- Beli BBM Bisa Dapat Cashback Cuma Pakai Kartu Kredit BNI-MyPertamina
- Pupuk Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang IDIA 2024
- BNI Gandeng PT Pos Dukung UMKM Atasi Tantangan Logistik dan Sumber Pembiayaan
- Menkominfo: AI Membantu UMKM di Berbagai Tahap
- Kalbe Produksi Dialyzer Lokal Pertama, Tekan Ketergantungan Impor Alat Kesehatan
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo