Emas Nico
Oleh: Dahlan Iskan
Sikap kepemimpinannya khas eksekutif perusahaan asing: tidak ada kompromi. Lurus. Nico lebih 10 tahun jadi pimpinan puncak perusahaan nikel Vale.
Sebelum itu pun dia sudah jadi komisaris independen Vale.
Sebelumnya lagi Nico juga di perusahaan asing: BP/Arco Indonesia. Sejak dari bawah. Sejak lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1983).
Di BP-pun dia sudah malang melintang di semua departemen: hukum, pembelian, keuangan, personalia, sampai hubungan antarlembaga.
Dia bahkan pernah ditempatkan di Hong Kong untuk lingkup yang lebih internasional.
Namun, Nico belum pernah berpengalaman menghadapi PKPU. Kali ini pilihannya tidak banyak. Termasuk dalam menghadapi masalah hukum dengan peradilan khas Indonesia.
Tentu saya pengin bertemu Fernandes –untuk mengetahui success story-nya menangani PKPU Waskita Karya.
Kalau sampai Fernandes tidak bisa membuat Budi Said mencabut perkaranya, maka pilihan tinggal dua: homologasi dan proses pailit.