Emergency Magic, Trio Professional Magician Penghibur Pasien Anak
Berbagi Harapan, Rasakan Balik Keajaiban
”Dia nyanyi lagu D’Masiv yang judulnya Jangan Menyerah. Aduuh… Kami enggak bisa nahan air mata. Ratna membuat kami belajar banyak hal. Kita yang sempurna kadang masih gampang nyerah. Dia, yang keadaannya enggak bisa sembuh, mengingatkan untuk tidak menyerah,” kata Indra.
Momen menyentuh lainnya dirasakan ketika mereka menghibur anak dengan sindrom nefrotik. Kedua ginjal anak itu sudah tidak berfungsi. Ketika dikunjungi Emergency Magic, si anak tersenyum. Bibirnya bergerak dan tangannya melambai. Orang tuanya menangis karena si anak sudah dua tahun dirawat di RS dan tidak pernah tersenyum. Jangankan untuk tersenyum, membuka mata saja membuat air matanya keluar.
”Arrghh… Itu momen yang benar-benar kami merasakan ajaib sekali. Senyum dan tawa mereka mengalahkan tepuk tangan ribuan penonton,” ucap Dino.
Meski sudah terbentuk cukup lama, Emergency Magic baru diperkenalkan kepada publik Februari lalu melalui akun Instagram @corbuzier dan @emergencymagic. Mereka sempat mengalami kesulitan untuk masuk rumah sakit (RS). Tidak semua RS memberikan izin. Padahal, sebelum menghibur pasien, ada beberapa aturan yang mereka pegang.
Mereka bermain sulap untuk anak usia 5–14 tahun. Juga, pasien harus sadar. Tim Emergency Magic pun berkoordinasi dengan dokter di RS untuk mengetahui riwayat penyakit pasien. Misalnya, ada pasien yang tidak boleh dikagetkan, ada pula yang tidak boleh terkena bulu.
”Karena saya juga dokter, saya paham apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh. Pasien yang sedang tidur pun tidak dibangunkan. Biasanya, kami hanya meletakkan kado atau boneka di samping tempat tidurnya,” papar Indra.
Bergabung dalam tim Emergency Magic membuat dia belajar bahwa profesi dokter tak hanya cure (mengobati), tetapi juga care. ”Care ini yang kadang terlupakan. Membuat pasien tersenyum bahagia itu mempercepat penyembuhannya,” lanjut Indra.
Terkait dengan tujuan jangka panjang, mereka ingin melibatkan lebih banyak dokter dan perawat untuk mereplikasi apa yang dilakukan Emergency Magic. ”Bisa dengan mengajarkan trik-trik sulap kepada dokter dan perawat,” urai Dino. Kendaraan operasional Emergency Magic yang baru satu unit nanti difungsikan sebagai ambulans untuk melakukan imunisasi gratis ke daerah-daerah pelosok.
Sekilas, antara sulap dan dunia kedokteran mungkin tidak berkaitan. Namun, perasaan bahagia adalah obat terbaik untuk semua penyakit. Emergency Magic
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala