Emisi Karbon Dioksida Global Meningkat Dalam 3 Tahun
Emisi CO2 (karbon dioksida) global telah meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga tahun di saat para ilmuwan memeringatkan bahwa target Australia dalam kesepakatan Paris 2030 melenceng dari jangkauan.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin (13/11/2017), para peneliti mengatakan bahwa kenaikan emisi global utamanya disebabkan oleh pertumbuhan pembangkit listrik tenaga batubara dan konsumsi minyak dan gas di China.
Direktur Eksekutif dari ‘Global Carbon Project’ atau Proyek Karbon Global (GCP) dan salah satu penulis studi itu, yakni Dr Pep Canadell, mengatakan, kenaikan itu kemungkinan sekitar 2 persen dari tingkat emisi CO2 tahun 2016.
GCP adalah sebuah kolaborasi antara organisasi sains internasional untuk memantau emisi karbon global dan sumbernya untuk membantu "memperlambat laju peningkatan gas rumah kaca di atmosfer".
Dalam makalah yang diterbitkan di ‘Environmental Research Letters’, para peneliti mengatakan bahwa jeda tiga tahun dalam pertumbuhan emisi disebabkan oleh peningkatan teknologi energi terbarukan dan pengurangan konsumsi batubara China.
Meskipun jeda telah diamati sebelum periode tahun 2014-2016, Dr Canadell mengatakan bahwa hal ini biasanya berkorelasi dengan kemerosotan ekonomi global seperti selama krisis keuangan global.
"Tiga tahun terakhir - '14, '15, '16 -sejauh ini cukup luar biasa di keseluruhan catatan, ini adalah pertama kalinya kami melihat emisi tidak tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi global yang cukup kuat," ujarnya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata