Empat Balon Ketum Golkar, Hasil Survei Menunjukkan...

JAKARTA - Hasil survei Indonesia Survei Center (ISC) memperlihatkan nama Airlangga Hartarto menjadi tokoh yang paling disukai dari empat nama bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar.
Menurut peneliti senior ISC Igor Dirgantara, elektabilitas Airlangga mencapai 12,6 persen. Angka ini lebih tinggi dari Ketua DPR Ade Komaruddin yang hanya mencapai 10,9 persen, Azis Syamsuddin 10,1 persen dan Idrus Marham 8,9 persen.
Survei dilaksanakan lewat teknik probability sampling dengan varian multistage random sampling di 34 provinsi, melibatkan 1.230 responden pada 5-20 Maret lalu.
Tingkat kesalahan (margin of error) 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan melalui tatap muka langsung dengan bantuan kuesioner (instrumen survei).
"Responden lebih banyak memilih Airlangga karena visi dan misinya lebih sesuai dengan semangat jaman. Misalnya, desentralisasi wewenang kepada DPD I dan DPD II (pengurus daerah,red), regenerasi Golkar, pemanfaatan media sosial, pembangunan kursus politik bagi kader Golkar, pembentukan saksi tetap untuk pemilu, dan lain-lain," ujar Igor, Kamis (14/4).
Selain itu, Igor yang juga dosen politik Universitas Jayabaya mengemukakan, AH merupakan kandidat yang konsisten menjalankan dan mensosialisasikan visi Indonesia Sejahtera 2045 dalam setiap kunjungannya ke daerah. Bahkan, AH mengusulkannya sebagai debat publik.
"Walaupun pemilihan ketum Golkar adalah domainnya DPD, pilihan terhadap parpol tetap berada di ranah publik. Karena ada korelasi positif antara kandidat ketum golkar dengan elektabilitas partai beringin tersebut," ujar Igor. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Momen Hari Kartini, Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Peraih Gelar Kubestronaut
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar