Empat Contoh Pilihan setelah Krisis
Jumat, 26 Desember 2008 – 01:01 WIB
Contoh IV
Saya terkagum-kagum dengan teman saya yang lain. Sama-sama memulai usaha pada 1980-an, dalam waktu 10 tahun perkembangan perusahaannya luar biasa. Dialah yang paling hebat di antara teman-teman saya yang hebat. Bisnisnya tidak hanya tumbuh puluhan persen, tapi ribuan persen.
Saya lihat, dalam kehidupan sehari-harinya dia tidak pernah berhenti mikir bagaimana cara membesarkan perusahannya. Mulai taksi hingga oksigen. Mulai tanah sampai bank miliknya. Dia juga sangat rajin berolahraga, terutama renang. Saya pernah berutang nyawa kepadanya. Yakni, saat saya berenang di laut Pulau Lombok. Saya hampir tenggelam. Dia yang membawa saya ke pantai.
Tapi, dia hanya 10 tahun menikmati hasil kerjanya itu. Suatu saat ditemukan ada kanker di pangkreasnya. Dia down luar biasa. Lalu meninggal dunia, 15 tahun lalu. Dia tidak sempat menyaksikan krisis Asia pada 1997/1998 maupun krisis dunia 2007/2008.
***
Setelah krisis dunia berakhir nanti, model-model pilihan hidup berikutnya tidak juga jauh dari empat contoh tadi. (*)
INILAH empat contoh pertumbuhan ekonomi yang saya ambil dari orang-orang dekat saya: Contoh I: Dia insinyur lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi