Empat Fakta Sedih di Syria selama 4 Tahun Dilanda Perang
jpnn.com - KRISIS yang terjadi di Syria sudah berlangsung selama empat tahun belakangan ini.
Di negara yang terletak di Timur Tengah itu, hal seperti peperangan, ekonomi lemah, musnahnya infrastruktur, hilangnya kota, menyusut drastisnya demografi karena meningkatnya korban tewas, sudah bukan hal yang aneh.
Sekelompok organisasi internasional seperti The Norwegian Refugee Council, The Syrian Center for Political Studies, The Institute for War Studies, OCHA, dan UNHCR barubaru ini merilis sebuah laporan bersama yang menunjukkan ukuran perubahan yang terjadi di beberapa daerah Syria setelah empat tahun perang.
Dilansir dari sebuah kantor berita independen di Syria, aranews, Senin (16/3), kelompok tadi setidaknya merangkum empat poin besar.
Demografi
Studi ini menunjukkan bahwa populasi Syria menurun 15% pada tahun 2015, setelah terjadi pemberontakan anti-Assad pada 2011. Setidaknya 3,9 juta dari orang-orang Syria telah menjadi pengungsi.
Ekonomi
Studi ini menyatakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) menurun pada tingkat 120 miliar dolar selama empat tahun terakhir.
KRISIS yang terjadi di Syria sudah berlangsung selama empat tahun belakangan ini. Di negara yang terletak di Timur Tengah itu, hal seperti peperangan,
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8