Empat Fakta Seputar Pelaku Penyuntikan Vaksin Kosong, Baca Nomor 2, Tak Disangka
2. Menyuntik Vaksin Ratusan Orang
Yusri mengatakan bahwa pada hari kejadian, EO mengaku menyuntik vaksin ratusan orang. Hal itu yang membuat EO lelah dan lalai.
"Jadi kelalaiannya memang menurut awal yang bersangkutan sudah menyuntik vaksin hari itu sekitar 559 (orang) dan dia merasa lalai," ujar Yusri.
3. EO Bukan Vaksinator Sembarangan
Yusri juga memastikan bahwa EO merupakan nakes yang memiliki kemampuan sebagai vaksinator.
"Ibu EO ini perawat yang punya klasifikasi untuk melakukan penyuntikan. Karena orang yang mau jadi vaksinator harus punya klasifikasi," ujar Yusri.
4. Tempat Bekerja EO
Yusri menambahkan bahwa EO merupakan relawan vaksinator Covid-19 untuk program vaksinasi massal. EO sebenarnya bekerja di sebuah klinik tetapi bukan sebagai vaksinator Covid-19.
"Yang bersangkutan bekerja tiap hari, memang kalau bekerja tidak melakukan kegiatan (vaksinasi) tetapi dia libur bergantian, dia jadi relawan," kata Yusri.
"Jadi tidak tiap hari jadi relawan, misalnya, satu minggu ada libur satu hari, ya dia kerja satu hari untuk kemanusiaan vaksinator," sambung Yusri. (cr1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Deretan fakta seputar tersangka kasus penyuntikan dosis vaksinasi Covid-19 kosong di Pluit, Jakarta Utara, 6 Agustus 2021 lalu, simak selengkapnya.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dean Pahrevi
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Ungkap Kasus TPPO, Polres Muara Enim Bekuk 1 Tersangka
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim