Empat Gubernur Paparkan Kesiapan IPDN Regional
Senin, 05 Januari 2009 – 21:30 WIB
JAKARTA - Empat Gubernur dijadwalkan akan memaparkan kesiapan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) regional di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (6/1). Paparan tentang kesiapan IPDN regional itu merupakan kelanjutan dari program Depdagri yang telah menyatukan dua sekolah kedinasan yakni STPDN dan IIP menyusul kontroversi akibat terus berulangnya kekerasan di sekolah calon pamong itu. Menurut Gubri Rusli mengatakan bahwa Riau pada prinsipnya sudah siap menyelenggarakan pendidikan STPDN. “Ya insya Allah kita sudah siap,” sebut Rusli.
Gubernur Riau (Gubri) Rusli Zainal yang daerahnya menjadi salah satu lokasi IPDN regional mengatakan, dirinya akan memaparkan kesiapan Riau untuk menyelenggarakan pendidikan STPDN (Sekolah Tinggi Pendidikan Dalam Negeri) di Kampus STPDN, Jatinangor, Jawa Barat. Rusli mengatakan bahwa dirinya akan memaparkan langsung kesiapan Riau tersebut di depan Mendagri Mardiyanto.
Baca Juga:
Selain Rusli, juga akan hadir Gubernur Sumbar, Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Sulawesi Utara. Masing-masing juga akan memaparkan provinsi yang dipimpinnya untuk menyelenggarakan pendidikan STPDN. “Empat gubernur itu memang sengaja diundang oleh Mendagri untuk mendengarkan kesiapan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan STPDN di daerah masing-masing,” jelas Rusli kepada pers, di Jakarta, Senin (5/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Empat Gubernur dijadwalkan akan memaparkan kesiapan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) regional di kampus IPDN Jatinangor, Sumedang,
BERITA TERKAIT
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu