Empat Hal Menarik dari Mutasi 8 Kapolda

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) memberi apresiasi kepada Mabes Polri yang melakukan mutasi terhadap 178 perwira tinggi dan perwira menengah di jajarannya.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, mutasi kali ini diharapkan tampil figur-figur pimpinan kepolisian yang peduli, tanggap, dan profesional.
"Sehingga tidak ada lagi polisi menyerang kantor polisi seperti di NTB, tidak ada lagi masyarakat yang membakar kantor polisi seperti di Jambi, dan tidak ada lagi konflik TNI-Polri di berbagai daerah," kata Neta, Minggu (7/6).
Menurutnya, jika masih terjadi aksi-aksi seperti itu, Kapolri jangan segan-segan untuk mencopot kapolres atau kapolda-nya. Sebab potensi konflik sebenarnya bisa dideteksi dan diantisipasi sejak awal, jika pimpinan kepolisian di daerah seperti kapolres dan kapolda punya kepedulian serta kepekaan yang tinggi terhadap daerah tempatnya bertugas.
"Para kapolres dan kapolda harus menyadari bahwa mereka bukan raja kecil di daerahnya tapi harus benar-benar bisa menjadi pelayan, pengayom, dan pelindung serta melakukan penegakan hukum secara profesional di masyarakat," kata Neta.
Ia menambahkan, dalam mutasi pada 5 Juni 2015 kemarin ada empat hal yang menarik. Pertama, ada delapan kapolda yang diganti dengan kader yang lebih muda. Kedua, kapolda yang bermasalah atau di daerahnya muncul masalah, juga diganti.
Ketiga, perwira terbaik saat lulus Akpol (Adimakayasa) dipercaya memegang posisi strategis. Keempat, mutasi ini menjadi menarik karena tampilnya sejumlah perwira muda lulusan Akpol 86 dan 87 yang memegang posisi strategis.
Kapolda Metro Jaya misalnya, dipegang Irjen Tito Karnavian, Adimakayasa Akpol 1987 kelahiran tahun 1964. Lalu ada Brigjen Agung Budi Maryoto, Akpol 87 kelahiran 1965 yang menjadi Kapolda Kalsel.
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) memberi apresiasi kepada Mabes Polri yang melakukan mutasi terhadap 178 perwira tinggi dan perwira menengah
- Keluarga Gamma Rizkynata: Hukuman Aipda Robig Harus Maksimal, Jangan Dikurangi!
- RUU Penyelenggaraan Haji dan Umrah Perlu Partisipasi Publik demi Tata Kelola yang Adil
- Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Siap Sambut Kedatangan Pemudik Lebaran 2025
- Warga Kampung Bayam yang Menempati Rusun Harus Bayar Rp 1,7 Juta per Bulan
- Tim BTB Gelar Aksi Resik Masjid Pascabanjir di Jatinegara
- Tom Lembong Kecewa atas Dakwaan, Pertanyakan Dasar Perhitungan Kerugian Negara