Empat Investor Sepatu Asing Masuk Jatim
Selasa, 29 Juni 2010 – 08:19 WIB

Empat Investor Sepatu Asing Masuk Jatim
SURABAYA -- Industri sepatu dan alas kaki di Jatim mendapat tambahan unit yang di produksi. Tahun ini, empat investor asing dengan dana sekitar USD 20 juta akan memproduksi masing-masing 1 juta unit pasar sepatu untuk pasar ekpsor. Namun sayangnya, rencana pemerintah menaikan tarif dasar listrik (TDL) pada 1 Juli 2010 mendatang menimbulkan problema baru. Pasalnya, saat ini semua pabrik sepatu di Jatim masih mengandalkan listrik sebagai sumber energi utama mereka. Dan biaya pemakaian listrik sekitar 5-10 persen dari total biaya produksi pabrik sepatu. "Jika TDL naik, maka akan penyesuaian biaya produksi. Yang seharusnya diikuti dengan kenaikan harga produk. Namun dengan membanjirinya produk serupa dri Tiongkok dan India, maka kami tidak bisa melakukan hal itu (menaikan harga)," keluh Sutan.
"Empat investor itu sudah ada yang produksi, tapi ada juga yang sedang set up pabrik. Satu dari Korea, tiga dari Taiwan," kata Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim Sutan RP.Siregar kemarin (28/6).
Masuknya dana asing tersebut dikarenakan Jatim memiliki berbagai keunggulan yang mendukung industri sepatu. Mulai dari mudahnya sumber bahan baku hingga tenaga kerja yang terampil. "Adanya pasar bebas Asean Tiongkok juga membantu masuknya investor asing."
Baca Juga:
SURABAYA -- Industri sepatu dan alas kaki di Jatim mendapat tambahan unit yang di produksi. Tahun ini, empat investor asing dengan dana sekitar
BERITA TERKAIT
- Tokoh Pemuda Papua Gifli Buiney Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- Prabowo Bakal Libatkan Ormas Keagamaan untuk Awasi Danantara
- Kanwil Bea Cukai Jateng-DIY Terbitkan Izin Kawasan Berikat untuk PT Jia Wei Indonesia
- Kementerian BUMN Gelar Pelatihan UMKM Naik Kelas di Bandung Guna Dukung Visi Prabowo
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 24 Februari, Naik Tipis
- Bakal Ada Operasi Pasar di 500 Titik, Harga Sembako Harus Lebih Murah dari Malaysia