Empat Investor Sepatu Asing Masuk Jatim
Selasa, 29 Juni 2010 – 08:19 WIB
Masalah kenaikan TDL tidak saja membayangi pengusaha sepatu yang melakukan ekspor namun juga yang menyuplai pasar dalam negeri. Karena itulah, Apersi meminta pemerintah bertindak bijaksana dalam menyesuaikan tarif TDL. Sebab secara jangka panjang malah akan membebani indutri. "Mungkin yang perlu di tinjau adalah masalah tarif multi guna. Ini memberatkan pengusaha untuk bisa optimal berproduksi pada jam normal. Oleh karenanya jika memang benar TDL naik, besar harapan kami tarif multiguna bisa dihapuskan."
Indutri sepatu dan alas kaki domestik di Jatim pada semester I tahun ini menunjukan pertumbuhan sekitar 15 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dengan total produksi saat ini berkisar 12? 20 juta pasang per bulannya. "Ini dikarenkan pengusaha menyiapkan stok untuk anak sekolah dan Lebaran. Dan kenaikan jumlah produksi ini hanya bagi industri skala menegah dan besar saja. UKM malah turun karena sejak Desember sudah tidak ada permintaan lagi."
Aprisindo Jatim pada tahun ini memprediksi akan ada kenaikan penjualan minimal 10 persen dari posisi 2009 untuk membantu mendongkrak perekonomian jatim ke level 7 persenan. Pada 2009 kemarin, penjualan di domestic mencapai 400 juta pasang dan nilai ekspor USD 300 juta. (aan)
SURABAYA -- Industri sepatu dan alas kaki di Jatim mendapat tambahan unit yang di produksi. Tahun ini, empat investor asing dengan dana sekitar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024