Empat Isu Krusial RUU Pemilu Masih Alot
jpnn.com, JAKARTA - Pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) berlangsung alot. Rencana pengambilan keputusan terkait poin-poin krusial melalui panitia khusus (pansus) pun molor.
Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy mengatakan, rapat pengambilan keputusan sebenarnya diagendakan pekan ini.
Namun, berhubung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sebagai perwakilan pemerintah tidak dapat hadir karena tengah berada di Natuna, Kepulauan Riau, rapat diundur paling cepat Senin mendatang (22/5). ’’Mudah-mudahan terlaksana,’’ ujarnya kemarin (18/5).
Lukman mengungkapkan, sejak masa sidang dibuka, Pansus RUU Pemilu sudah mempersiapkan format isu-isu RUU Pemilu yang akan diambil keputusan. Total, 19 isu yang disodorkan.
Namun, ada empat isu krusial yang bisa jadi sulit diambil keputusan secara musyawarah mufakat. Empat isu krusial itu terkait dengan sistem pemilu, angka parliamentary threshold, presidential threshold, dan metode konversi suara menjadi kursi.
’’Yang 15 isu mungkin bisa diambil keputusan di pansus. Kalau yang empat, bisa jadi sampai ke paripurna,’’ katanya.
Seluruh isu yang akan dibahas, lanjut Lukman, sudah dibuat dalam format selembar kertas berbentuk tabulasi. Nanti fraksi-fraksi tinggal menentukan sikap atau pilihan melalui lembar tabulasi tersebut.
’’Nanti tidak ada lagi perdebatan filosofis atau sosiologis, langsung ke sikapnya,’’ jelas legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) berlangsung alot. Rencana pengambilan keputusan terkait poin-poin krusial melalui
- Gerindra Sebut Pandangan Prabowo-Jokowi Sama, Kedepankan Aspirasi Rakyat
- PKB Kabupaten Tangerang Juga Laporkan Lukman Edy ke Polisi
- Merasa Ikut Dituduh, PKB Jatim Laporkan Lukman Edy ke Polisi
- PKB Banten Polisikan Mantan Sekjen Lukman Edy, Ini 3 Alasannya
- PBNU Nilai Langkah PKB Laporkan Lukman Edy ke Bareskrim Tanda Keputusasaan
- PBNU Undang Gus Choi untuk Mendalami Sejarah Pengambilalihan PKB dari Gus Dur