Empat Jenderal Ikut Pilkada, Ada Fenomena Apa?
jpnn.com, JAKARTA - Ada hal menarik dalam Pilkada Serentak 2018 mendatang. Sebab, akan ada empat jenderal polisi aktif ikut berkompetisi.
Keempat jenderal itu yakni Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw, Kepala Korps Brigade Mobil (Kakorbrimob) Irjen Murad Ismail, Kapolda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin dan Wakalemdiklat Polri Irjen Anton Charliyan.
Dari nama-nama tersebut, satu di antaranya telah mendapat rekomendasi PDI Perjuangan, yakni Murad Ismail.
Megawati Soekarnoputri sendiri yang mengumumkan Murad sebagai calon gubernur Maluku tiga hari lalu.
Ada fenomena apa di balik keputusan para jenderal polisi itu terjun ke dalam politik praktis?
Pengamat politik Indo Barometer, M.Qodari menilainya biasa saja. Secara normatif, katanya, pilkada bisa diikuti setiap warga negara.
"Tapi secara politis memang menarik karena di pilkada-pilkada serentak sebelumnya ndak sebanyak ini polisi aktif maju di pilkada," ucap Qodari saat berbincang dengan jpnn.com, Rabu (20/12).
Diakuinya, setelah era reformasi memang jarang ada jenderal aktif polisi maupun TNI terjun ke dunia politik, sehingga wajar bila ada yang bertanya-tanya dengan keputusan empat jenderal tersebut.
Perwira polisi juga memiliki hak yang sama dengan warga negara lain untuk berpolitik.
- Cerita soal Gubernur Nurdin Abdullah Terharu dan Bangga Dipercaya Bu Mega
- Sstt...Gerindra Calonkan Seorang Jenderal di Pilkada Surabaya 2020
- Tokoh Ini Minta Jokowi Segera Melantik Bupati dan Wabup Terpilih Talaud
- 991 ASN Langgar Prinsip Netralitas, Baru 299 Sudah Disanksi
- Bupati Alor di NTT Bisa Didiskualifikasi, Begini Alasannya
- MK Didesak Putuskan Sengketa Pilkada Deiyai