Empat Jenderal Ikut Pilkada, Ada Fenomena Apa?
Namun demikian, publik menurutnya, tidak boleh mengesampingkan bahwa para jenderal tersebut mayoritas ingin maju di daerah kelahirannya masing-masing. Di samping ada yang mau pensiun.
"Normatif memang semua orang punya apsirasi, punya cita-cita. Seperti Pak Paulus kan dia orang Papua. Pak Anton Sunda, Pak Safaruddin mungkin karena pernah tugas di sana, saya agak tahu sedikit karena dia suku Bugis dan di Kaltim memang orang Bugis banyak," tutur Qodari.
Kemudian, ada juga faktor kedekatan partai politik dengan perwira-perwira Polri, salah satunya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri sehingga memudahkan jalan para jenderal polisi yang ingin maju sebagai calon kepala daerah.
"Kalau istilah Bu Mega sekarang kan, PDIP itu memerhatikan, prioritaskan potensi kepemimpinan. Itu jadi pintu masuk para kapolda, para komandan ini dianggap punya kemampuan memimpin daerah. Kalau bicara praktisnya ya mungkin dianggap dekat dengan PDIP," tambah Qodari.(fat/jpnn)
Perwira polisi juga memiliki hak yang sama dengan warga negara lain untuk berpolitik.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Cerita soal Gubernur Nurdin Abdullah Terharu dan Bangga Dipercaya Bu Mega
- Sstt...Gerindra Calonkan Seorang Jenderal di Pilkada Surabaya 2020
- Tokoh Ini Minta Jokowi Segera Melantik Bupati dan Wabup Terpilih Talaud
- 991 ASN Langgar Prinsip Netralitas, Baru 299 Sudah Disanksi
- Bupati Alor di NTT Bisa Didiskualifikasi, Begini Alasannya
- MK Didesak Putuskan Sengketa Pilkada Deiyai