Empat Kelemahan Polling Pilpres 2019 ala Iwan Fals
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan, hasil polling Pilpres 2019 oleh Iwan Fals lewat Twitter yang memenangkan Prabowo - Sandiaga memiliki banyak kelemahan.
Pertama, polling disebut tidak kredibel karena tidak menggunakan metodologi sebagaimana layaknya sebuah survei.
"Kedua, hanya berdasarkan respons publik dan publik itu tidak diketahui identitasnya apakah pemilih atau tidak, sehingga tak bisa dijadikan referensi ilmiah," ujar Ramses kepada JPNN, Senin (13/8).
Ketiga, kata Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, objek dalam sebuah polling sesuai standar keilmuan adalah orang atau individu. Kemudian, menggunakan kuisioner sebagai alat mendapatkan data atau informasi.
"Kalau yang dilakukan melalui twit itu tak jelas individu yang menjadi bagian dari polling," ucapnya.
Keempat, polling atau survei menurut pengajar di Universitas Mercu Buana ini, merupakan kerja pengumpulan pendapat umum dengan menggunakan teknik dan prosedur ilmiah, yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ketika dilakukan lewat Twitter, voter yang mengikuti polling belum tak dapat dipertanggungjawabkan. Karena, terbuka kemungkinan sejumlah voter berasal dari satu orang yang sama. Bisa juga berasal dari sejumlah orang, namun digerakkan oleh orang tertentu.
BACA JUGA: Polling Pilpres 2019: Bukti Jari Pendukung Prabowo Lincah
Pengamat Politik Maksimus Ramses menilai ada empat kelemahan polling Pilpres 2019 yang dilakukan Iwan Fals lewat Twitter.
- Iwan Fals dan Irfan Hakim Berkolaborasi dalam Genjrengan
- Cerita Iwan Fals di Balik Perilisan Ulang Album RAYA Setelah Satu Dekade
- Fakta Seputar Album Tujuh Belas dari Iwan Fals
- Iwan Fals Rilis Album Tujuh Belas Eksklusif di Langit Musik
- 3 Berita Artis Terheboh: Nayunda Diberi Barang Mewah, Nicholas Saputra Terancam Diboikot
- Iwan Fals Bocorkan Rahasia Menjaga Kualitas Suaranya