Empat Kota di Negeri Tulip Membuka Rumah Perlindungan bagi Pria Teraniaya
Tempat Aman bagi Suami yang Dijahati Istri maupun Pasangan Homo
Selasa, 17 Februari 2009 – 06:35 WIB

Empat Kota di Negeri Tulip Membuka Rumah Perlindungan bagi Pria Teraniaya
Rumah penampungan itu bukan saja aman, tapi penghuninya bisa tinggal dan memperoleh makanan. Mereka juga diberi dukungan praktis dan psikis sehingga bisa membangun kembali hidup mereka. "Tujuan akhirnya adalah kembali memberi mereka perspektif, sehingga bisa bertahan dan mengendalikan sendiri hidup mereka," kata Menteri Muda Bussemaker dalam pidato pembukaan.
Baca Juga:
Menurut direktur rumah penampungan Den Haag, Patricia Gho, jumlah pria korban kekerasan memang tidak diketahui pasti. Yang jelas, ada berbagai bentuk kekerasan yang membuat kaum Adam itu memutuskan meminta bantuan.
"Berdasarkan laporan yang masuk kepada polisi, satu dari lima korban (kekerasan) adalah laki-laki. Beberapa tamu kami adalah korban kekerasan rumah tangga. Pelakunya bisa istri. Tapi, dalam hubungan homoseksual, bisa juga pasangan lelakinya. Kami juga pernah menampung laki-laki korban pembunuhan demi kehormatan. Kami juga menampung korban perdagangan manusia, misalnya dipaksa melakukan prostitusi."
Dipaparkannya, banyak laki-laki malu minta bantuan. Adalah tabu kalau seorang pria sampai harus mengaku korban penganiayaan. Namun, ketika tidak ada lagi pilihan, akhirnya mereka ditampung juga di shelter, yakni melalui perantara polisi atau dokter keluarga.
Bukan hanya kaum hawa korban kekerasan yang memerlukan tempat penampungan. Para pria teraniaya pun membutuhkannya. Empat kota besar di Belanda membuka
BERITA TERKAIT
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global