Empat Misi Terawan

Oleh: Dahlan Iskan

Empat Misi Terawan
Terawan Agus Putranto. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dengan pangkat pertama letnan dua, Terawan tidak lagi membebani orang tuanya. Terawan mandiri.

Setelah jadi dokter, tugas kemiliteran Terawan pindah ke Lombok.

Di Mataram itulah ia bertemu gadis Surabaya yang lagi liburan ke sana: Ester Dahlia.

Gadis itu masih kuliah di tahap akhir di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Hati mereka terkait. Ester itulah istri Terawan sampai sekarang –dengan anak tunggal yang kini lagi kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Rintisan Terawan di bidang kedokteran begitu banyak. Hampir semuanya mengundang kontroversi. Serunya kontroversi itu membuat Terawan kian terkenal sebagai dokter –kadang publik lupa bahwa ia itu tentara.

Kontroversi paling seru –dan panjang– adalah soal DSA itu. Kalangan dokter tidak bisa menerima cara membersihkan saluran darah di otak seperti yang dilakukan Terawan.

Itu tidak ada dalam ilmu kedokteran. Itu bertentangan. Itu juga melanggar etik kedokteran. Itu harus dilarang. Izin dokter milik Terawan harus dicabut. Terawan harus diberhentikan sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Di Mataram itulah Terawan bertemu gadis Surabaya yang lagi liburan ke sana. Itulah istrinya. Sampai sekarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News