Empat Misi Terawan

Oleh: Dahlan Iskan

Empat Misi Terawan
Terawan Agus Putranto. Foto: Ricardo/JPNN.com

Prof Irawan meraih gelar doktor di Hiroshima University, Jepang.

Disertasi di Unhas itulah dokumen ilmiah yang Terawan persembahkan sebagai pertanggungjawaban ilmiah soal DSA.

Di keilmuan, Terawan sudah lengkap: dokter, spesialis, doktor.

Ia kemudian juga diangkat menjadi kepala RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Terawan-lah kepala rumah sakit sejak masih berpangkat Brigjen, tetap di situ saat naik pangkat menjadi mayor jenderal, dan masih terus di situ ketika sudah berpangkat letnan jenderal.

Di RSPAD pula Terawan merintis cara pengobatan yang lain: memasukkan obat kemo langsung ke dalam kankernya. Sampai sekarang cara seperti itu terus dilakukan -dan pemakaiannya semakin luas.

Terawan mengakui itu bukan temuan ilmiahnya. Tapi ia yang pertama melakukannya di Indonesia.

Awal mulanya dari sebuah buku. Waktu itu Terawan diberi buku oleh seniornya: Prof. dr Suwandi –terakhir berpangkat kolonel dan sudah purnawirawan. Penulis buku itu sendiri seorang ahli dari Jepang.

Di Mataram itulah Terawan bertemu gadis Surabaya yang lagi liburan ke sana. Itulah istrinya. Sampai sekarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News