Empat Nama Direkomendasikan jadi Hakim MK
jpnn.com - JAKARTA - Setelah melewati tiga hari masa fit and propertest, tim pakar yang dibentuk untuk menyeleksi calon hakim konstitusi akhirnya merekomendasikan empat dari 10 nama sebagai kandidat calon hakim di Mahkamah Konstitusi.
Empat nama tersebut adalah Dr Wahiduddin Adams, Dr Ni'matul Huda SH MHum, Atip Latipulhayat SH LLM PHD dan Prof Dr Aswanto SH MSi DFM.
Dalam pertimbangannya, tim pakar mengacu pada performace calon, penguasaan bidang hukum konstitusi dan ketatanegaraan.
"Kita melihat bagaimana dia tampil, penguasaan hukum konstitusi dan ketatanegaraan," kata Prof Saldi Isra, Anggota Tim Pakar di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (5/3).
Saat memberikan rekomendasi ke komisi III DPR, kata Saldi, Tim Pakar sepakat tidak memberikan nama berdasarkan rangking. Sehingga, keputusan akhir tetap diserahkan kepada Komisi bidang hukum itu untuk memilih dua nama yang dibutuhkan.
Selain itu, rekomendasi itu diberikan nyaris tanpa perdebatan, kecuali adanya usulan agar jumlah nama yang direkomendasikan lebih dari empat nama. "Ada yang minta lebih dari empat, tapi akhirnya kita pilih empat," tandasnya.
Dalam seleksi kali ini, Komisi III DPR mencari dua hakim konstitusi pengganti Akil Mochtar yang terjerat kasus korupsi dan Harjono yang akan memasuki masa pensiun pada bulan ini.
Saat ini, Komisi III DPR tengah berembug untuk menentukan mekanisme pemilihan, apakah dilakukan aklamasi atau melalui voting terhadap empat nama yang ada. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Setelah melewati tiga hari masa fit and propertest, tim pakar yang dibentuk untuk menyeleksi calon hakim konstitusi akhirnya merekomendasikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat