Empat Negara Berebut Umar Patek
Sabtu, 02 April 2011 – 06:00 WIB
"Setelah penangkapan Umar Patek, warga negara Indonesia yang diduga terlibat dalam beberapa serangan teroris besar, dapat meningkatkan risiko respons kekerasan di Indonesia dalam jangka pendek," tulis situs departemen luar negeri Australia kemarin.
Menurut Deplu Australia , pada beberapa kejadian di mana ekstremis penting telah ditahan atau dibunuh, ada respons yang kuat dari beberapa pendukung di Indonesia, termasuk tindakan kekerasan. Peringatan Australia mengatakan, setiap serangan baru cenderung fokus pada tempat-tempat di mana sejumlah besar orang Barat berkumpul, termasuk Bali dan ibu kota Jakarta, dan kemungkinan besar di klub malam, bar, restoran, hotel dan bandara.
Mabes Polri merespon travel warning ini. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menilai situasi Indonesia sangat kondusif. "Kita selalu pastikan keamanan untuk wisatawan dari luar negeri," katanya.
Menurut Anton, hingga saat ini, pemerintah belum secara resmi memastikan bahwa yang tertangkap di Pakistan adalah Umar Patek. "Tim masih bekerja di sana. Kita tunggu," katanya.
JAKARTA - Gembong teroris internasional Umar Patek hanya bisa pasrah dijadikan rebutan. Empat negara yakni Amerika Serikat, Filipina, Australia dan
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan